“Inilah jalanku: aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik” (Yusuf:108).

Jumat, 28 Desember 2012

JADILAH PELOPOR KEBAJIKAN!

Sebenarnya banyak sekali orang baik dalam hidup ini. Namun sangat sedikit yang siap menjadi pioner kebenaran, pelopor kebaikan dan teladan kebajikan!
Umumnya orang-orang baik hanya siap menjadi pengikut, penganut dan pendukung saja. Mereka mau menampilkan kebaikan, hanya saat ada yang memulai, mencontohi dan mempelopori.
Nah, disinilah urgen, istimewa dan hebatnya sif
at kepeloporan serta sikap keteladanan itu. Sekaligus disini pulalah terletak rahasia beratnya dan gambaran potensi resikonya, sehingga tidak banyak yang sanggup mengemban amanahnya. Maka tak heran bila nilai dan pahala sebuah keteladanan kebajikan di dalam ajaran Islam demikian tinggi dan luar biasa sekali. Sebagaimana, sebaliknya, dosa sebuah kepeloporan kejahatan juga sangat besar dan berat sekali.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barang siapa mempelopori di dalam Islam sebuah kebaikan/kebajikan, maka ia akan memperoleh pahalanya dan seperti/setara pahala orang-orang yang mengamalkan kebaikan itu sesudahnya, dengan tanpa mengurangi pahala mereka semua sedikitpun. Dan barang siapa mempelopori di dalam Islam sebuah keburukan, maka ia akan menanggung dosanya dan seperti/setara dosa orang-orang yang melakukan keburukan tersebut, dengan tanpa mengurangi dosa mereka semua sedikitpun” (HR. Muslim dari Sahabat Jarir bin Abdillah ra.).
Dan dalam hadits lain yang hampir semakna Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda (yang artinya): “Barang siapa mengajak (orang lain) kepada sebuah petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala yang setara dengan pahala semua orang yang mengikuti petunjuk tersebut, dengan tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka semua. Dan barang siapa menyeru (orang lain) kepada sebuah kesesatan, maka ia akan menanggung dosa yang setara dengan dosa orang-orang yang mengikuti kesesatan itu, dengan tanpa mengurangi sedikitpun diantara dosa-dosa mereka semua” (HR. Muslim dari Sahabat Abu Hurairah ra.).
Begitu pula dalam hadits ketiga yang singkat berikut ini (artinya): “Barang siapa menunjukkan (orang lain) pada sebuah kebaikan, maka ia akan menerima pahala yang setara dengan pahala pelaku kebaikan tersebut” (HR. Muslim dari Sahabat Abu Mas’ud Al-Anshari ra.).
Oleh:Ustadz Ahmad Mudzoffar Jufri, MA

0 komentar:

Posting Komentar