“Inilah jalanku: aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik” (Yusuf:108).

Selasa, 03 Januari 2012

ADAB MENERIMA TAMU

1. Berniatlah dalam hati dengan niat yang bersih, menghormati tamu dengan tujuan mendapatkan ridha dan pahala dari Allah.
2. Menjawab salam. Jika tamu seorang muslim, menjawab salam berarti merealisasikan sunnah Rosululloh dan menunaikan hak sesama muslim. Dari Abu Hurairoh berkata: Saya mendengar Rosululloh bersabda: “Hak orang muslim terhadap muslim lainnya ada lima: Menjawab
salam….”
3. Sambutlah tamu dengan baik, ramah dan sopan, dengan wajah penuh senyuman, lagi ceria dan dengan ungkapan yang santun.
4. Berjabatan tangan. Ketika bertemu dengan tamu sesama muslim, disunnahkan berjabat
tangan sebagaimana amalan para sahabat Nabi Muhammad. Dari Al-Barro’ bin Azib ia berkata: Rasululloh bersabda: “Tidaklah dua orang Islam yang saling bertemi lalu berjabat tangan melainkan Alloh akan mengampuni keduanya selagi belum berpisah.” Tetapi bila tamunya berlainan jenis yang bukan mahram, hendaknya tidak berjabatan tangan.
5. Persilakan tamu untuk duduk pada tempat yang layak, misalnya di ruang tamu.
6. Jangan menampakkan kejemuan atau kebosanan terhadap tamu, tetapi tunjukkanlah kegembiraan dengan kehadiran tamu tersebut.
7. Hargailah tamu antara lain dengan menyuguhkan minuman atau makanan yang tersedia. Dan hendaknya jangan terlalu lama atau terlambat dalam menyuguhkan hidangan. Suguhkanlah hidangan pada tempat yang layak.
8. Hindari terlalu memaksakan diri dalam melayani tamu. Berilah hidangan sesuai kemampuan. Jangan berbelanja sampai berlebih-lebihan hanya padahal sebetulnya tidak mampu.
9. Sebisa mungkin, layanilah tamu sendiri.
10. Jangan tergesa-gesa untuk mengangkat hidangan sebelum tamu selesai menikmati jamuan.
11. Ketika hendak berpamitan, antarlah tamu sampai pintu rumah. Dan sebisa mungkin hindari menutup pintu sampai si tamu benar-benar pergi.
12. Jika tuan rumah adalah muslimah, sedangkan tamu berlainan jenis, hendaknya tuan rumah menutup auratnya dengan sempurna. Hendaknya tamu tersebut dipersilahkan masuk ke ruang tamu jika muslimah itu tidak sendirian di rumahnya, demi menghindari fitnah.
13. Hindari berduaan saja dengan tamu lain jenis yang bukan mahram (berkhalwat). Hendaknya ada mahram dari si muslimah yang menemani sampai keperluan tamu selesai.

0 komentar:

Posting Komentar