d. Allah menilai niat yang ada di dalam hati seseorang
وَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ
وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ رواه مسلم
dakwatuna.com - Abu
Hurairah RA, Abdurrahman bin Sakhr berkata bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya, Allah tidak melihat tubuh dan rupamu. Akan
tetapi, Dia melihat hatimu.” (Muslim)Pelajaran dari Hadits:
- Pahala suatu amal sesuai dengan niat dan keikhlasan orang yang melakukannya.
- Seorang muslim harus memperhatikan kondisi hatinya, dan membersihkannya dari sifat-sifat yang dibenci Allah SWT.
- Perbaikan hati harus lebih diutamakan daripada perbaikan amal atau perbuatan.
وَعَنْ
أَبِي مُوسَى قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ الرَّجُلِ يُقَاتِلُ شَجَاعَةً وَيُقَاتِلُ حَمِيَّةً
وَيُقَاتِلُ رِيَاءً أَيُّ ذَلِكَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَاتَلَ لِتَكُونَ
كَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ متفق عليه
Abu
Musa, Abdullah bin Qais Al-Asy’ari RA berkata, “Rasulullah pernah
ditanya oleh sebagian sahabatnya tentang seseorang yang berperang karena
berani (sifatnya yang pemberani), seseorang yang berperang karena
fanatisme kebangsaan, dan seseorang yang berperang karena riya’ (agar
dipuji orang lain). Manakah di antara niat tersebut yang termasuk jihad
di jalan Allah?” Rasulullah SAW menjawab, “Barangsiapa yang berperang
untuk menegakkan kalimat Allah sebagai kalimat yang paling tinggi, maka
dia berada (berjihad) di jalan Allah.” (Muttafaq ‘alaih)Pelajaran dari Hadits:
- Allah akan melihat amal seseorang dari niatnya.
- Keutamaan orang yang berjihad hanya terbatas bagi mereka yang berjihad untuk menegakkan kalimat Allah.
- Orang yang meninggal di medan jihad, diperlakukan layaknya orang yang mati syahid, tidak dimandikan, tidak dikafani, dan tidak dishalatkan, tapi langsung dikubur. Sedangkan niatnya, diserahkan kepada Allah.
وعن
أبي بكرة نفيع بن الحارث الثقفي رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم
قال إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ بِسَيْفَيْهِمَا فَالْقَاتِلُ
وَالْمَقْتُولُ فِي النَّارِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا الْقَاتِلُ
فَمَا بَالُ الْمَقْتُولِ قَالَ إِنَّهُ كَانَ حَرِيصًا عَلَى قَتْلِ
صَاحِبِهِ ِ متفق عليه
f. Manusia dibangkitkan dari kuburnya pada hari kiamat dengan niatnya sewaktu di duniaAbu Bakrah, Nufail bin Al-Harits Ats-Tsaqafi RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila ada dua muslim bertemu dengan membawa pedang (berusaha saling membunuh), maka orang yang membunuh dan yang dibunuh masuk neraka.” Aku (Nufail) berkata, “Ya Rasulullah, si pembunuh (sudah layak masuk neraka), sedangkan orang yang terbunuh, (mengapa ia juga masuk neraka)?” Rasulullah menjawab, “Karena ia juga ingin membunuh temannya.” (Muttafaq ‘alaih)
Pelajaran dari Hadits:
- Orang yang bertekad melakukan maksiat, dan sudah berusaha untuk melakukannya, maka ia mendapat dosa, baik kemaksiatan tersebut sudah ia lakukan maupun belum. Namun, jika kemaksiatan itu sekadar terlintas di pikirannya, lintasan kemaksiatan itu tidak terhitung sebagai dosa.
- Peringatan dari Allah kepada kaum muslimin agar tidak saling membunuh karena hal itu akan menjadikan kaum muslimin lemah, juga mengundang kemarahan Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar