“Inilah jalanku: aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik” (Yusuf:108).

Jumat, 16 Desember 2011

AL-QUR'AN MENDAHULUI ILMU PENGETAHUAN

Diantara kemukjizatan Al-Qur'an adalah kebenaran ayat-ayatnya yangkemudian terungkap satu per satu sejalan dengan ilmu pengetahuanmodern. Mungkin dalam suatu penggalan sejarah tertentu sains tidakmampu mengungkap kebenaran ini. Di belakang hari baru terbukti, danmenjadi jelaslah bagi manusia bahwa apa yang diberitakan Al-Qur'anadalah benar.

سَنُرِيهِمْآَيَاتِنَا فِي الْآَفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْأَنَّهُ الْحَقُّ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍشَهِيدٌ

Kami akanmemperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segalawilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi merekabahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnyaTuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Fushilat : 53).

Al-Qur'an adalah Kitab Hidayah

AllahSWT menurunkan Al-Qur’an untuk menjadi petunjuk bagi manusia. Al-Qur’anadalah kitab petunjuk, bukan kitab kedokteran atau teknik, bukan kitabastronomi atau kimia yang menghimpun berbagai informasi ilmiahilmu-ilmu tersebut. Sekali lagi ia adalah kitab hidayah ilahi bagiperilaku manusia.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ

BulanRamadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjukbagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu danpembeda. (QS. Al-Baqarah : 185)

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah : 2)

Al-Qur'an Mendahului Ilmu Pengetahuan (Sains)

Al-Qur'anyang merupakan wahyu dari Allah SWT dijamin kebenaran mutlaknya. KetikaAl-Qur’an berbicara tentang manusia, tumbuhan, atau makhluk lain, iapasti berbicara tentang hakikatnya. Manusia baru mengetahuinya setelahsains dan peralatan-peralatan canggih digunakan untuk melakukanberbagai penelitian ilmiah. Itulah makna Al-Qur’an mendahului ilmupengetahuan (sains) sekaligus sebagai bukti baru mukjizat Al-Qur’an dimasa kemajuan teknologi yang semakin menegaskan bahwa ia adalahkalamullah yang tidak sedikitpun mengandung kesalahan.

Contoh-contoh Ayat Al-Qur'an yang Mendahului Ilmu Pengetahuan (Sains)

1. Proses Kejadian Manusia

Diantaracontoh ayat Al-Qur'an yang mendahului ilmu pengetahuan (sains) adalahpemberitaan Al-Qur'an mengenai proses kejadian manusia. Allah SWTberfirman :

وَلَقَدْ خَلَقْنَاالْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ * ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِيقَرَارٍ مَكِينٍ * ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَاالْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَاالْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آَخَرَ فَتَبَارَكَاللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Dansesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yangdisimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kamijadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpaldaging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalutulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikandia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, PenciptaYang Paling Baik. (QS. Al-Mukminun : 12-14)

Di saat ayatini turun, ilmu akal manusia pada zaman itu tidak mampu menjangkaufakta ilmiah ini. Demikian pula ilmu pengetahuan yang ada saat itucukup sederhana untuk sampai pada hakikat yang besar ini.

Di abad modern, fakta ini baru ditemukan setelah kemajuan ilmu biologi dan kedokteran.

Dalam bahasa arab, kata ‘Alaqah' memiliki 3 makna, yaitu :
1.Bermakna lintah.
2.Bermakna sesuatu yang tergantung.
3.Bermakna segumpal darah.

Tidak terdapat perselisihan antar saintis (kedokteran) modern mengenai tiga makna yang terkandung di dalam kata ’Alaqah ini .

Makna‘Alaqah' sebagai lintah adalah deskripsi yang tepat bagi embrio manusiayang masih berusia 1-24 hari, menempel pada uterus (rahim) ibu, serupasebagaimana ‘lintah’ menempel di kulit. Serupa pula dengan ‘lintah’yang memperoleh darah dari inangnya, embrio manusia juga memperolehdarah dari ibunya ketika hamil.

Ketika membandingkan lintah airtawar dengan embrio pada tahap ‘alaqah, Profesor Moore, seorangprofesor Emeritus ahi anatomi dan embriologi dari Universitas TorontoKanada, menemukan kesamaan yang banyak pada keduanya. Beliauberkesimpulan bahwa embrio selama tahap ‘alaqah memiliki penampakanyang sangat mirip dengan lintah. Pada tahap ini, embrio mendapatkanmakanan dengan cara menghisap darah ibunya, sama seperti lintah.

Artikedua, ‘alaqah adalah ‘sesuatu yang tergantung’, dan hal ini adalah apayang dapat kita lihat pada penempelan embrio di uterus/rahim selamatahap ‘alaqah.

Arti ketiga adalah ‘segumpal darah’. ProfessorMoore mengatakan: “kami menemukan penampakan luar embrio selama tahapalaqah seperti penampakan segumpal darah, adanya sejumlah besar darahmembentuk embrio. Juga selama tahap ini darah dalam embrio tidakbersirkulasi sampai usia embrio mencapai akhir minggu ke tiga. Jadiembrio pada tahap ini mirip dengan segumpal darah.

Jadi ketiga deskripsi embrio tersebut di atas secara akurat terdiskripsi dalam satu kata dalam Al-quran yaitu kata ”alaqah”.

Tahapperkembangan embrio selanjutnya setelah alaqah adalah ”mudghah”. Katamudghah dalam bahasa arab berarti ”sesuatu yang dikunyah”. Pada tahapmudghah, ukuran embrio mirip dengan ukuran permen karet yang umumdikunyah orang.

Al-Qur'an telah mengungkap ini pada 1400 tahunyang lalu, padahal saintis baru mengetahui perkembangan embrio inisetelah ditemukannya mikroskop, suatu alat yang belum dikenal pada 1400tahun yang lalu. Orang pertama di dunia yang menggunakan mikroskopuntuk mengamati sel sperma manusia (spermatozoa) adalah Hamm danLeeuwenhoek pada tahun 1677, lebih 1000 tahun setelah ayat ini turun.Hamm dan Leuwenhoek pun ketika itu masih salah mendiskripsikan tahapperkembangan embrio.

2. Informasi tentang Pusat Perasa di Kulit

Duluorang percaya bahwa saraf perasa terdapat di seluruh tubuh dengankepekaan yang sama. Namun ilmu pengetahuan modern mengungkap kekeliruanini, ternyata pusat kepekaan terhadap rasa sakit dan lainnya terletakpada kulit di mana jarum suntik hanya terasa sakit pada kulit.Al-Qur’an menyebutkan hakikat ini sebelum penemuan para ahli.

إِنَّالَّذِينَ كَفَرُوا بِآَيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَانَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُواالْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا

Sesungguhnyaorang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkanmereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami gantikulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An-Nisa : 56).

Maksudnya:Perasaan sakit menerima azab terpusat pada kulit mereka dan apabilakulit itu telah hangus matang mereka tidak merasakan azab lagi. Olehkarenanya, Allah swt. Yang Maha Mengetahui ciptaan-Nya menggantinyadengan kulit yang baru agar mereka tetap merasakan azab.

3. Sesaknya Dada
Parapilot membuktikan tentang semakin sesaknya dada mereka setiap kalimereka menambah ketinggian di udara sampai-sampai mereka merasatercekik karena tak mampu bernafas akibat semakin berkurangnya kadaroksigen. Realita ini belum diketahui sebelumnya, orang menganggap bahwaudara tersedia sampai ke planet-planet dan bintang-bintang yang ada dilangit. Sedangkan Al-Qur’an telah mengungkap hakikat ini sejak empatbelas abad lebih. Allah swt. berfirman:

فَمَنْيُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْيُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَايَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَىالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ

Barangsiapayang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Diamelapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. dan barangsiapa yangdikehendaki Allah kesesatannya niscaya Allah menjadikan dadanya sesaklagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allahmenimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (Al-An’am : 125).

Maksudnya:Barangsiapa berhak disesatkan Allah swt karena amal-amalnya yang burukdan permusuhannya terhadap Islam, maka Allah swt. menjadikan dadanyasempit bila mendengar mauizhah (nasihat) yang mengingatkannya tentangkebenaran Islam seperti sempitnya dada orang yang naik ke langit. Halini tidak diketahui manusia yang tidak beriman sebelum merekamenggunakan pesawat terbang. Lalu apakah Nabi Muhammad saw. memilikipesawat khusus untuk menyampaikan informasi ini? Atau apakah yangdisampaikan semata wahyu yang berasal dari ilmu Allah SWT?!

Demikianlah,Al-Qur’an mengandung informasi yang baru terungkap kebenarannya setelahberabad-abad lamanya seiring kemajuan ilmu pengetahuan. Kebenaran inisebagai bukti bahwa Al-Qur’an semata-mata wahyu Allah SWT kepadaRasul-Nya Muhammad SAW. Al-Qur'an mendahului ilmu pengetahuan (sains).Wallaahu a’lam bish shawab.


Sumber :www.bersamadakwah.com

2 komentar:

masyaallah.... Allahuakbar...
bukti al qur'an mendahului ilmu pengetahuan :D

Posting Komentar